Sabtu, 18 Mei 2013

Merubah sistem pengapian CDI Merzy ke sistem CDI AC



Beberapa orang lebih suka menggunakan sistem CDI AC, tapi terkendala pada beberapa perangkat sistem yang tidak tersedia. Untuk Merzy dibawah tahun '83, terkendala mereka menggunakan platina. Sedang pabrikan diatas tahun '84, mereka menggunakan CDI DC. Lalu bagaimana untuk menjadi AC?

Saya akan coba merubah sistem pengapian CDI DC ke CDI AC, terkhusus pada jenis Cobra (tahun '84 keatas.)

Yang perlu dipersiapkan adalah CDI AC milik Supra-X atau Honda Grand, dan spul pengapian milik Force-1. Dan tentu saja angker spul bawaan Binter Merzy. Dan perubahan extreme akan dilakukan pada angker tersebut.

Pertama, dari 12 karen yang ada harus dipotong 3 buah. Sehingga akan tersisa 9 karen khusus untuk pengisian saja. Pada space hasil potongan 3 karen tadi diukir sesuai dengan posisi dudukan spul milik Force-1 tadi. Dibuat sedemikian rupa sehingga kaki-kaki spul tertanam di angker.

Ada 2 kutub pada spul Force-1 tadi. Satu untuk menuju CDI, dan satu lagi sebagai masa (negatif). Alangkah ringkasnya bila masa spul pengapian dan spul pengisian dijadikan satu dan dibaut pada baut angker. Sehingga tidak terlalu banyak kabel yang keluar.

Kabel yang keluar dari spul Force-1 tadi akan langsung mendapat CDI AC. Ckup hanya 2 kabel yang keluar dari tutup magnet. Satu menuju CDI dan satu lagi sebagai pengisian menuju kiprok.

Dan jangan lupa, lilitan pada 3 karen tadi harus dibagi rata pada 9 karen yang tersisa. Sehingga jumlah lilitan total tetap sama, dan tidak mengurangi jumlah arus pengisian.

Sebagai pengatur arus ke CDI, tetap menggunakan pulser. Alangkah baiknya bila pulser menggunakan milik Grand atau milik Shogun. Sehingga jarak tempuhnya sama.

Semoga membantu....

Oleh : Damian Risandra

Jumat, 17 Mei 2013

modif Binter Mercy



Binter Merzy, Semua Demi Sahabat!


Membuat sesuatu indah, terkadang enggak perlu ngoyo alias usaha keras. Seperti yang dialami Dicky Christian Fransiscus di Binter Merzy alias KZ200 miliknya. Cukup bermodal tangki dan beberapa penyesuaian yang rasanya tidak terlalu sulit, sudah bikin kesan berbeda.

Garapan dan konsep modifikasi, semuanya diserahkan ke Mustafa Kemal Pasha. Teman yang juga sekaligus pemilik workshop Mulia Mitra Motor. “Konsepnya retro. Tapi lebih ke Kawasaki KZ500 keluaran 1975-an,” ungkap pria akrab disapa Kemal itu.

Toh, karena enggak ngoyo, proses garapan cukup lama. Yap! Sekitar 3 bulan, untuk bikin hati Dicky terpana. “Kesulitannya cari part orisinal KZ200 saja,” kata Kemal dari bengkelnya di Jl. H Mencong No. 41, Ciledug, Tangerang.

Sesuai konsep, proses berburu tangki KZ500 terus dilakukan. Beruntung, tangki ketemu di salah satu tempat part limbah. Tapi, meski wadah bahan bakar itu sudah didapat, pria 33 tahun itupun tetap melakukan sedikit ubahan.

"Ubahannya hanya mengecilkan tangki. Sisi kiri-kanan diciutkan 2 cm,” cerita Kemal. Sebab kalau langkah ini gak dilakukan, tangki akan terlihat dominan dan besar. Maklum, kan tangki milik motor 500cc. Malah, tangki yang kecil itu makin serasi bersanding dengan lampu orisinal bawaan KZ200.

Kesan retro juga ditimbulkan pemakaian ban. Lewat desain kembangan ban motor lama, justru tampil memperkuat konsep. Tapi, demi mewujudkannya, butuh usaha sedikit lebih. Terutama, di buritan alias bagian belakang.

"Penyesuaian hanya di bagian swing arm. Arm orisinal ditambah panjangnya sekitar 10cm,” tambah suami dari Eva Dwi Cahyanti itu. Jika langkah ini tidak dilakukan, ban jadi mentok ke arm. Karena profil ban yang berukuran 4,00x18.

Ketika punya motor keren, pastinya Dicky tidak mau direpotkan di jalan. Ogah mogok maksudnya. He..he..he... Maka itu, Kemal ganti pengapian platina jadi CDI. “CDI pakai BRT Dual Band buat Suzuki Shogun 125. Semua agar Dicky senang,” tutup Kemal. Demi sahabat(www.motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Inoue 4,00x18
Ban belakang : Inoue 4,00x18
Pelek depan : Champ 2,15x18
Pelek belakang : Champ 3,50x18

Kawasaki KZ-200 Binter Merzy…Bintangmu tak seterang sinarmu


ama aslinya adalah Kawasaki KZ-200, tapi di Indonesia lebih terkenal dengan sebutan Binter Merzy. Hal ini tak lepas dari nama sebuah distributor tunggal pemegang merek yang mengimportnya dari Jepang dengan nama PT. Bintang Terang Indonesia…menurut berita yang beredar perusahaan ini dulunya adalah milik buronan kelas kakap Indonesia yaitu Eddy Tansil.
Pertama kali didatangkan ke Indonesia secara CBU pada tahun 1980. Dinegara asalnya Jepang sana, motor ini tidak mendapat perhatian serius dari konsumen dalam negeri, tapi berbeda dengan disini (Indonesia), motor dengan basis touring cruiser sejati ini malahan mendapat sambutan yang antusias oleh para penggemarnya. Kemungkinan hal ini terjadi, pada masa itu belum ada motor batangan lokal yang mempunyai kubikasi sebesar 200cc. Bisa dibilang Kawak Binter Merzy adalah pelopor motor laki yang berkubikasi besar dikelasnya. Karena besarnya permintaan pasar lokal, sampai pada tahun 1985′an pernah tersebar berita bahwa Binter akan mengimport Kawasaki KZ-250 double silinder ke Indonesia, tapi hal tersebut batal dikaranekan adanya regulasi pembatasan sepeda motor lokal untuk kapasitas mesin tidak boleh lebih dari 200cc oleh pemerintah kita kala itu, dengan alasan keselatan pengendaranya dijalan…hmmm masuk akalkah alasannya???


Peredaran Kawasaki KZ-200 dijalanan Indonesia boleh dibilang relatif singkat, yakni kisaran 6 tahun saja. Pertama keluar tahun 1980, berakhir pada tahun 1986′an. Hal ini ditengarai karena adanya masalah internal keuangan yang ada dipihak PT. Bintang Terang itu sendiri. Mau tidak mau semua produksi motor dari ATPM tersebut dihentikan peredarannya dari jalanan Indonesia. Sungguh disayangkan…
Selama masa edar diatas, KZ-200 mengalami 4 kali perubahan design teknologi dan body secara minor, barangkali hal ini dilakukan untuk mengejar efek tak jenuh bagi calon konsumennya.
Pada tahun 1980 s/d 1981 akhir, Binter Merzy pertama kali keluar dengan mengandalkan pengapian platina, model tangki mempunyai lekuk sedikit membulat, lampu depan bulat, lampu belakang kotak sedikit berlekuk membulat, pada dasbor speedo tidak ada indikator fuel meter dan berspion bulat.
Pada tahun 1982, hampir masih sama dengan model tahun 81, tapi pembedanya hanya pada lampu depan yang sudah menggunakan model kotak.
Pada tahun 1983, Binter Merzy melakukan sedikit facelift pada bagian lampu sein depan belakang dengan mengambil bentuk kotak, design tangki sudah meninggalkan kesan membulat alias kotak dan sudah menerapkan pengapian CDI.
Pada tahun 1984 awal s/d 1985′an, akhirnya KZ-200 Binter Merzy ini, melengkapi mesinnnya dengan engine balancer, lampu utama depan belakang sudah kotak, lampu sein depan belakang kotak juga, pada dasbor speedo meter sudah ada panel indikator fuel meter, kedua spion berbentuk kotak dan model tangkinya, kata para penggemarnya berbentuk seperti kepala ular kobra, yang sampai sekarang untuk Binter Merzy keluaran terakhir ini disebut sebagai Merzy Kobra.
Adapun spesifikasi dari KZ-200, diluar pengapiannya ada yang menggunakan platina maupun CDI, adalah sebagai berikut: mesin menggunakan teknologi 4 langkah berkubikasi 198cc SOHC berpendingin udara, Bore x Stroke adalah 66 x 58mm, Rasio kompresi 9.0:1, Torsi 16.8nm pada 7.000rpm, Berkarburasi Keihin 26-PW, Bertransmisi 5 percepatan, menggunakan roda depan berdiameter 18″-275 berpenghenti laju disk brake, sedangkan belakang 17″-350 berpenghenti laju tromol, dan total berat keseluruhan motor ini adalah 136kg. Kecepatan maksimal yang bisa diraihnya adalaha 120kph dengan kondisi standar pabrikan.
Last….itulah sedikit ringkasan cerita dari saya pribadi tentang perjalanan Kawasaki Binter Merzy di Indonesia. Bagi kebanyakan orang awam mungkin motor ini banyak yang tidak tahu bahkan terlupakan, tapi bagi para pecintanya, KZ-200 adalah sosok motor legenda yang harus dijaga keberadaannya dari ancaman kepunahan, dengan segala keterbatasan onderdil suku cadang asli…mereka para Merzy Lovers masih tetap setia untuk tetap merawat dan melestarikan motor ini, walaupun kanibal spare part adalah opsi terakhirnya.

History of Binter Merzy


Pernah nonton film CHIPS ? Baik yang versi asli yang dibintangi Eric Estrada maupun film CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan masalah Sosial ) versi Warkop DKI, di ke dua film tersebut ada beberapa kesamaan salah satunya adalah motor KZ200. Motor jenis cruiser ini di Indonesia lebih dikenal dengan nama Kawasaki Binter Merzy.

Sekilas tentang Binter
Di Indonesia, Binter adalah merek lokal dari sepeda motor Kawasaki di Indonesia. Nama Binter adalah singkatan dari "Bintang Terang", yaitu nama perusahaan distributor sepeda motor ini. Merek ini terakhir digunakan pada tahun 1983 ketika Kawasaki di Indonesia menutup usahanya. Sepeda motor Kawasaki di kemudian hari membuka kembali usahanya di Indonesia tetapi tidak lagi menggunakan merek "Binter" 

Binter Merzy / KZ200 adalah sepeda motor kelas menengah dengan mesin 200 cc silinder tunggal. Motor ini adalah sepeda motor produksi massal resmi terbesar kapasitas mesinnya di Indonesia sampai pada saat Suzuki Thunder 250cc diluncurkan di Indonesia.
Pada tahun 1983, sepeda motor ini mengadopsi sistem CDI sampai produksinya dihentikan pada tahun 1984. Awal produksi spesifikasi ini disebut Merzy CDI.
Pada tahun 1984, Selama masa produksi terdapat 1 kali perubahan model ditahun akhir dari model pendahulunya menjadi lebih sporty atau yang biasa disebut merzy new tank atau Merzy Cobra.  

Pada Waktu tersebut Kawasaki Motor pernah direncanakan akan meluncurkan model baru dengan peningkatan kapasitas mesin 250 cc. Namun, karena di Indonesia peraturan pemerintah pada waktu itu menolak hal tersebut Karena Peraturan di Indonesia pada waktu itu membatasi kapasitas maksimum mesin 200 cc motor untuk umum.
Motor ini telah menjadi favorit untuk dimodifikasi menjadi bentuk motor chopper ala Harley Davidson a.k.a. PPH (Pura-Pura Harley), dan sampai sekarang masih banyak penggemarnya. 


Spesifikasi

Adapun spesifikasi dari KZ-200, diluar pengapiannya ada yang menggunakan platina maupun CDI, adalah sebagai berikut: mesin menggunakan teknologi 4 langkah berkubikasi 198cc SOHC berpendingin udara, Bore x Stroke adalah 66 x 58mm, Rasio kompresi 9.0:1, Torsi 16.8nm pada 7.000rpm, Berkarburasi Keihin 26-PW, Bertransmisi 5 percepatan, menggunakan roda depan berdiameter 18″-275 berpenghenti laju disk brake, sedangkan belakang 17″-350 berpenghenti laju tromol, dan total berat keseluruhan motor ini adalah 136kg. Kecepatan maksimal yang bisa diraihnya adalaha 140kph dengan kondisi standar pabrikan.

Tips Untuk Binter Merzy Anda

Beberapa langkah yang berguna dalam merawat/memperbaiki BINTER anda adalah sebagai berikut :

  • Periksalah tanki motor anda motor Binter anda umurnya cukup lama, atau boleh dibilang usia motor dibandingkan dengan motor-motor lain usianya pada seumur jagung / kalah tua dibanding Binter. Untuk menjaga kebersihan bahan bakar yag masuk ke dalam carburator harus terjamin kebersihannya dari kotoran yang mungkin timbul dari dalam tanki anda. Apabila carburator sering ngadat indikasinya adalah mungkin bahan bakar yang masuk kotor, caranya :
  • Buka jok motor. Buka selang yang menghubungkan carburator ke tanki
  • Buka tanki sliding/geser kedepan
  • Tampung bensin yang ada di jirigen atau diwadah apapun
  • Kocok-kocok tanki dan buang kotorannya,boleh juga ditiup pake angin tapi hati-hati angin dari kompresornya jangan ada airnya.pake nitrogen baik juga, yakinkan sampai bersih.
  • Hati-hati dalam membongkar dan memasang kran bensin, jangan sampai jadi penyebab bocor
  • Memeriksa baterai : Cek terminal baterai dan bersihkan bila anda melihat karbon dengan terminal. jangan sampai berkarat, pastikan air akki/baterai terisi penuh dan mengganti baterai jika mati atau tidak berfungsi.
  • Memeriksa rantai chain harus dalam kondisi baik. Anda harus memeriksa rantai sebagai berikut : Cek ketegangan dalam rantai, rantai tidak boleh terlalu longgar atau terlalu ketat, periksa apakah ketegangannya sudah tepat. Check Gap/Play ke kiri, kanan, atas dan bawah. Kondisi roda gigi depan/belakang jangan sampai kondisinya lancip, gigi harus halus dan tidak boleh ada gompal. Jika ada maka anda perlu membeli sprockets baru. Sebelum lubricating rantai, pastikan anda telah membersihkan semua kotoran. setelah itu berikan pelumas yang baik khusus untuk rantai.
  • Pastikan rem bekerja dengan bagus, periksa minyak rem untuk rem depan, periksa indikasi rem belakang, kanvas rem apakah masih tebal atau sudah tipis sehingga perlu diganti.
  • Periksa oli mesin apakah masih sesuai marking atau perlu ditambah atau memang sudah saatnya diganti. Selalu ingat jadwal penggantian, sudah berapa km sejak penggantian oli terakhir.
  • Periksa tekanan angin pada ban motor anda.



Berikut tips supaya mesin Binter Merzy tidak cepat panas

Karena pada dasarnya oli seperti darah pada manusia,maka perlu perawatan pada part part yang berhubungan dengan oli.
mesin panas disebabkan karena oli kurang ke mesin hingga mengakibatkan mesin jadi panas dan jadi gak bisa jalan tuh motor.
solusinya pada saringan oli saringan oli pada binter merzy kan ada 2 yang atas yang ada kertasnya itu dan yang bawah yang berupa kasa besi sebesar ibu jari
saringan yang atas bersihkan saja secara rutin dan jangan pernah membuang kertasnya bisa rusak nanti gan mesinnya karena kemasukan kotoran .
yang bawah yang berbentuk kasa itu panjangin aja kasanya hingga mentok beli kasa dari besi yang biasanya digunakan untuk sablon pasang tuh di saringan yang dibawah dijamin mesin gak bakalan panas lagi 

Selasa, 14 Mei 2013

Kawasaki Meguro 1969, Brat Style Sang Engineer


Selasa, 14 Mei 2013 08:14 WIB
Modifikasi Motor


Pesona aura motor classic bisa membius semua kalangan. Seperti Erry Prasetya, biker yang berprofesi sebagai kontaktor engineering dan tinggal di Bekasi, Jawa Barat.

“Saya memang suka motor classic sejak dulu,” bilang Erry, panggilan akrab Erry Prasetya yang juga punya koleksi Ariel dan Suzuki Thunder 250 CafĂ© Racer.

Koleksi Erry yang lain, Kawasaki Meguro 500 cc. Seperti yang terpampang di artikel ini. Project, hasil garapan rumah modifikasi Opay Custom di Jl. Pulo Ribung, No. 7, Pekayon Raya, Bekasi Selatan, Jawa Barat. Meguro kelahiran 1969 ini, sudah berubah total lewat Brat Style.
“Konsep ini dipilih karena pertimbangan ergonomi riding. Sebab, Erry masih ingin pacuannya mengaplikasi sok. Enggak rigid. Sehingga, masih enak diajak riding dan ketemu aspal rusak,” bilang Hanafi Hasan yang biasa dipanggil Opay, modifikator dan owner dari Opay Custom.

Masih pertimbangan ergonomi saat berkendara. Karena adopsi gaya Brat yang karakteristik frame sedikit mendekati chopper, posisi persneling dan rem harus alami rekontruksi. Awalnya, peranti ini nempel di bawah engine. Sekarang dipindahkan ke depan. Bila tidak, posisi kaki sedikit tertekuk dan tak nyaman.

Bukan hanya terfokus pada ergonomi, pemilihan part pendukung penampilan Brat Style kali ini terbilang simple dan elegan. Terutama, pemilihan model tangki peanut yang dilabur airbrush bertemakan grafis. Cat, aplikasi pakai merek Kardiac dan buat clear pakai Auto Bright. "Untuk mal, dibantu kain renda. Serta diberi sedikit metal flake agar terlihat lebih mantap," bilang Opay. Keren bor. (motorplus-online.com)




 DATA MODIFIKASI

Sok Belakang: Suzuki Thunder 125
Lampu: Aftermarket
Pelek depan: TK 1,60X21
Pelek belakang: Harley-Davidson 3,50X16

Sabtu, 12 Januari 2013

Kawasaki Binter Merzy, Polos dan Jujur Ala Roundtank


Kamis, 31 Januari 2013 10:16 WIB
Modif Kawasaki Binter Merzy, 1983 (Bandung)

Aslinya istilah roundtank mengacu ke desain motor-motor super-jadul tahun 20-an. Waktu itu, opa oma kita, para desainer masih terbatas visinya pada bentukan sepeda onthel alias sepeda angin. Nah, karena ada mesinnya, mereka kudu desain tangkinya juga dong! Makanya tangki nempel di backbone dengan desain sangat sederhana, silinder, jadilah istilahnya tangki silinder, membulat atau bahasa kulonnya, roundtank.

Melalui perkembangan zaman, gaya-gaya roundtank punya penggemarnya sendiri. Istilah juga bergeser, bukan melulu tangki silinder di backbone berbentuk silinder tapi masuk ke gaya superjadul, hardtail, sasis springer, setang sepeda dan motor cenderung rata, tidak sedinamis choppers ataupun bobber. Wuih...., apalagi ala Jap’s style ataupun street tracker yang jauh lebih modern.
Dari pijakan inilah, bro Riki alias Ikuk, anggota MMC-Outsiders MC Bandung memilih desain ini.”Karakter gaya roundtank saya nilai keras, die harder, simpel dan polos,” bukanya pada Em-plus.

Karakter polos dimulai dari nggak dipersilakannya unsur cat masuk  ke motor ini. “Semua seperti aslinya, warna logam sesuai bahan motor. Dari sini juga ingin menunjukkan kerapian pengelasan dan detail yang lebih jujur kelihatan,” tambahnya lagi.
  
Selain owner motor, Ikuk juga builder. Jadi tak heran kalau desain motornya ini dibuat di rumah modifikasinya dibawah bendera Ikuk Custom di bilangan Mekar Wangi Dalam, Bandung, Jawa Barat.

Ia mulai dengan konstruksi sasis hardtail simpel. Di bagian depan, Ikuk mengikuti desain sepeda jadul, dengan down tube tunggal dan bercabang dua di bagian bawah untuk menyangga mesinnya. Rake dibuat sesuai standar KZ 200 yang dirasa sudah mumpuni.

“Tidak dipilih centang karena tak mengacu ke desain choppers. Rake rapat tadi, bikin sektor depan jadi padat. Pasalnya saya juga merancang sok depan tidak springer tapi lebih ke gaya girder,” tambah Ikuk lagi.

Gaya ini tentunya makin tonjolkan kesan lawas di motor ini. Apalagi Ikuk sengaja desain setang tanpa raiser. Tapi langsung nempel di T atas, gaya bullhorned yang kental setang sepeda onthel. Nuansa minimalisnya makin kentara saat ia ogah bikin sepatbor depan-belakang.

“Pertimbangannya supaya karakter ban lebih kelihatan,” tutupnya.

Siap gan…. (motorplus-online.com)


Data Modifikasi :
Ban depan: Swallow 4,00 x 18
Ban belakang: Swallow 4,00 x 18
Setang: By Ikuk Custom
Karburator: Keihin PE28