Selasa, 18 Desember 2012

Kawasaki Binter Merzy, Berpikir Keluar Jalur


Selasa, 18 Desember 2012 15:20 WIB
Modif Kawasaki Binter Merzy, 1983 (Bekasi)

Berpikir keluar jalur alias out of the box, mungkin inilah pribahasa yang cocok untuk ubahan yang dianut rumah modifikasi Opay Custom, Bekasi. Pasalnya Honda C-70 banyak diburu untuk dibikin city cub. Atau Binter Merzy yang cocok buat modif aliran Japs style bahkan chopper malah diobrak-abrik.

Hanafi Hasan yang bos Opay Custom berpikir terbalik. He..he.. asal otaknya yang enggak terbalik bro. Antara C-70 dan Merzy bukannya dibikin dua motor yang berbeda, malah digabungin.

Mesin Merzy yang notabene motor batangan, digabungkan dengan sasis Honda Grand. Ada-ada saja memang. “Iya namanya modifikasi, harus beda. Agar hasilnya bikin orang bilang wow gitu,” canda Opay panggilan modifikator dari Jl. Pulo Ribung No. 7 Pekayon Raya, Bekasi Selatan.

Pria yang dulunya sering ketok bodi mobil alias body repair itu memainkan jurus. Ciaaatttt.. agar mesin Merzy bisa terpasang aman disasis Grand, harus tempuh beberapa cara. Karena dudukan mesin sport dan sasis bebek sangat berbeda jauh. Caranya backbone Grand disunat sampai tak tersisa, sehingga hanya ada sistem kemudi dan bodi belakang.
“Tulang belakang baru terbuat dari bahan pipa besi 2 inci atas dan 1,5 inci bawah, dibentuk mengikuti kontur engine. Penggabungan sasis baru menggunakan las karbit,” tambahnya. Untuk mengikat mesin, dibuatkan breket baru berbahan pelat besi setebal 3 mm agar kokoh.

Tapi, supaya keliatan lebih klasik modern, Opay coba gabungkan beberapa part Honda C-70 dan part variasi. Seperti buntut belakang, setang dan batok lampu beserta headlampnya. Tak lupa agar mesin tetap adem, aplikasi oil cooler kepunyaan Suzuki Satria FU pun ditempuh.

Setelah motor rempug alias selesai dibangun, sang owner yang punya ngaran Khamid Purnomo langsung ngajak jalan-jalan sekalian tebar pesona. “Hasilnya bikin orang penasaran. Ketika berhenti dilampu merah banyak orang yang bilang aneh. Pasalnya motor bebek tapi mesinnya tegak dan suaranya galak. Ketika lampu hijau dan throttle gas dibuka, wuzz meninggalkan bebek-bebek betina yang ada di belakangnya,” bangga Pak Guru, sapaan yang punya motor ini.

Pasti banyak pertanyaan yang mucul soal STNK-nya seperti apa? “Tenang bos aman kok. Kan pakai STNK kepunyaan Merzy yang memang bawaan mesin, untuk nomor rangka tinggal pindahin dari sasis KZ200 ke sasis Grand dengan cara gunting pelat, aman deh,” kekehnya. (motorplus-online.com)



 DATA MODIFIKASI

Sok depan: RCY
Sok belakang: YSS

Swing arm: Super Track
Sepatbor: Honda Supra
Opay Custom: (021) 3596 8278

Sabtu, 20 Oktober 2012

Kawasaki Binter Merzy, Buah Sebuah Penantian


Sabtu, 20 Oktober 2012 19:12 WIB
Modif Kawasaki Binter Merzy, 1984 (Tangerang)

Charles  Iwan Tanaka bisa dibilang biker sabar dan enggak pantang mundur. Perjuangannya  mewujudkan chopper ini lumayan panjang. Sampai akhirnya  ketemu builder Moh Rifai alias Pei dari 52 Kustom di Kunciran, Pinang, Tengerang ini. “Katanya sih kisanya panjang, tapi kita awali saat sampai di bengkel ini saja ya,” kata Pei.
Aliran yang dipilihnya chopper yang ridiable. Mereka tahu betul kalau  sasis KZ 200 sangat nyaman saat standar. Makanya rake dan bagian utama sais back bone dan down tube sama sekali enggak diotak-atik.

Justru dari center bone ke belakang jarahannya lumayan banyak. Paling menonjol di lengan ayunnya. Konstruksinya enggak biasa, posisi paling luar plus dibuat lebih panjang dari biasanya.

“Guna mengejar riding position yang oakley. Apalagi motor ini memang disasar nyaman, sama sekali menghindari konstruksi hardtail. Double sok konvensional di belakang pakai milik H-D, sedang depannya sok standar Merzy pakai kondom pelat,” jelas Rifai yang doyan pakai topi terbalik ini.

Mengejar kenyamanan, Pei menurunkan sasis bagian tengah tempat tatakan jok. ”Ia memilih single seat ala sadel berbahan kulit mentah. Agar enak, sasisnya diturunkan sedikit sekaliagus agar aroma choppernya kentara. Pijakan kaki standar juga diubah ke depan cocok dan santai untuk peturing,” katanya lagi.

Ke  belakang sepatbor dibuat semi fulldressed plus lampu belakang variasi dan sissybar pelat  di krom.

”Peranti utama dibuat secara handmade, mulai dari tangki sampai sepatbor. Untuk roda-roda kami pilihkan yang sesuai dengan dimensi KZ200, sebagai motor berkapasitas menengah, cukup  padukan 110/80-18 buat depan dan 190/50-17 belakang. Keduanya menggunakan ban dari merek yang sama, Dunlop ,” ulasnya lagi. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Karbu: PE 28,
Tangki: Handmade
Sepatbor: Handmade

Kamis, 07 Juni 2012

Kawasaki Binter Merzy, Dari Mangkok Mie Ayam


Kamis, 07 Juni 2012 09:59 WIB
Modif Kawasaki Binter Merzy, 1980 (Bekasi)

 
Kalau memang Tom Saksono ngaku, ide kreatifnya datang dari mangkok mie ayam, ia pasti punya imajinasi gila dan superkreatif. Coba bayangin sebelum melihat motornya dan ia bilang bahwa asalnya dari sebuah mangkok sebagai konsep, palingan terbayang motor chopper biasa-biasa aja.

Nah, pas sampeyan lihat fotonya, dijamin kagum. Kok bisa ya, motor yang dimiliki Junot Wijaya, manajer PT Juton Indonesia dan istrinya Ardyana ini jadi begini perfek? “Thank’s  ya MOTOR Plus mengapresiasi positif karya-karya saya,” buka Tom yang punya karakter cenderung pendiam ini. Yo’re welkom bro!

Dimulai dari mesin Binter Merzy 1980. Tom enggak tenggung custom motor ini. Bengkelnya berjuluk Psycocustom benar-benar Pyscho dalam arti positif. Sebagai awal, ia merancang sasis hardtail clean mendekati gaya skandinavian.

Back bone agak ke atas tapi nggak terlalu ekstrem, double down tube yang mepet ke mesin bagian depan, rake tidak centang, rider pendek dan H bar diakhiri gaya semi dragbar untuk kemudi.
Masih di depan, T atas-bawah dibuat agak lebar diperkuat sok depan milik Yamaha Byson. Ke belakang, centerbone dibuat merapat untuk konsep ban belakang dekat dengan pantat ridernya. Riding position khas choperis ol skool masih memikirkan kenyamanan riding dengan jok ala sadel single seater kulit anyaman plus dua sok barang variasi dari merek chopperschock  dilapis emas.

Cara merancang sasis terlihat detail. Dibuat dalam diameter yang berbeda-beda mirip sok yang dibuat pabrikan. Seperti ciri khas Tom, detail dan kemewahan jadi nilai jual rumah modifikasi ini.

Paling kentara cara memikirkan bracket sampai sissy bar untuk megang sepatbor. Terlihat detail. (motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Karburator: Honda Tiger
Lampu depan: Bel
Ban depan : 19 inci
Ban belakan: 16 inci

Sabtu, 12 Mei 2012

Bursa Komponen Motor Antik, Paling Diburu di Otobursa TUMPLEK BLEK


Tematis Otobursa TUMPLEK BLEK 2012
12/05/2012 17:54:00 WIB
Keberadaan Otobursa TUMPLEK BLEK setiap tahunnya selalu ditunggu para pecinta otomotif. Umumnya beramai-ramai mencari komponen atau spare part dan variasi. Salah satu yang ramai diburu adalah komponen motor-motor antik.

Komponen yang umumnya sudah tidak diproduksi lagi ini banyak terlihat di Otobursa TUMPLEK BLEK yang mulai dibuka hari ini (12-13/5). Mulai dari komponen imitasi hingga komponen copotan semuanya ada di sini.

“Beberapa komponen yang kami jual memang merupakan komponen asli alias copotan khususnya mesin. Sedang untuk body part ada penutup aki Honda CB 100 dan beberapa panel body juga sudah dibuat sendiri dari serat karbon,” papar Ammy, salah satu penjual komponen motor antik.

Lain Ammy lain juga Eko Black yang merupakan pentolan dari komunitas pengguna Kawasaki Binter Merzy. “Untuk komponen mesin sih, kami masih menggunakan komponen yang copotan. Sebab untuk komponen aslinya sendiri sudah agak langka," bebernya.

"Tapi untuk urusan komponen body atau setang, kami membuatnya sendiri. Bisa juga dari hasil restorasi. Pasalnya untuk urusan restorasi sama modifikasi sekarang dari segi biaya juga sudah hampir sama,” papar Eko.

Bukan hanya komponen motor Jepang, namun part skuter asal Italia yaitu Vespa juga mudah ditemui. Salah satunya pria yang akrab di sapa Arab, datang dari Bogor bersama teman-temannya penggemar Vespa sengaja buka lapak di Otobursa TUMPLEK BLEK.

"Kita ramai-ramai buka lapak, bersama rekan dari Pekalongan, Jakarta dan beberapa kota lain," jelasnya sambil menunjukan Vespa langka seri GL VLA keluaran 1964. Wow! (motorplus-online.com)

Jumat, 11 Mei 2012

Binter Merzy, Detail Yang Tak Kenal Kompromi


jumat, 11 Mei 2012 16:02 WIB
Modif Binter Merzy, 1980 (Bekasi)


  
Terus terang, redaksi sangat enjoy menulis modifikasi Binter Merzy karya Tom Saksono asal Psycocustom, Bekasi ini. Ia terbilang  builder muda punya prinsip detail adalah standar customized yang nggak boleh ditawar-tawar.

Tom nggak kompromi di sisi detail. Seperti ketika Tom menggarap  choppers dari Yamaha Scorpio ala Skandinavian dengan detail mendekati kesempurnaan. Hasilnya, dapat  predikat The Best Custom kelas non matic di ajang Cuztomatic Bandung baru lalu.

Sekarang dari modal mesin lawas Binter Merzy 1980 milik pasutri Budi Aji dan Tita Dara.   Ada beberapa keunggulan yang layak jadi inpirasi. Bermula dari sebuah beberapa pertimbangan. Pertama, ergonomi rider, ia  mengaku benar-benar mengukur postur pemilik dengan modifikasi yang bakal digarapnya.

Pertimbangan kedua, hardtail yang menghindari lelaku bolt on. Rigidnya dipilih beda dengan garapan Skandinavian pada Scorpio. Ini kali karakter  board track cukup kental, motor dibuat padat  dengan back bone yang tidak meninggi. Rata seperti gaya-gaya pro street klasik dan pada mendekati  gaya  New Yorker.
“Dari situ sentuhan traditional chop enggak boleh ditinggalkan. Board track klasik pastinya bakal lebih nongol lagi jika suspensi depan pakai springer asli buatan Psycocustom,” buka builder yang cenderung pendiam ini. Dari sini,  garis besar konsepnya sudah kentara.

Pilihan springer dan hardtail mengingatkan kita pada style chop  70-an seperti yang sering dilukis seniman dunia, David Mann. Tangki dibuat mungikuti back bone rata dan  center bone rapat menunjukkan simplisitas desain motor ini. Mesin Merzy yang cenderung ‘mungil’ dibanding moge mengharuskan Tom berhati-hati dan enggak menyisakan ruang-ruang kosong yang tak perlu.  Saat menyimak hasilnya, dia sangat sukses.

Sisi inilah yang dijagokan Tom. Dari awal pembangunan sasis hardtail, ia enggak polos memilih diameter pipa tubular yang sama. Beberapa bagian dibuat agak lebih besar hingga terkesan dinamis dan mirip motor-motor produksi pabrikan.

Beres itu, dudukan-dudukan pegangan tangki dan sissy bar untuk sepatbor belakang enggak cuma berdasarkan fungsi. Kaidah estetika juga diperhitungkan. Pegangan untuk tangki misalnya, dibuat serius dan jadi bagian dari keindahan modifikasi motor ini. Pegangan sepatbor belakang  sebagai sissy bar juga didesain serius hingga menciptakan kesan tersendiri, lewat lekukan halus dikrom.
“Detail-detail dipilih dominasi bahan kuningan untuk aksentuasi,” jelasnya lagi. Lihat cara mereka medesain tutup tangki, bos-bos, footstep juga handgrip, semuanya dipilih bahan kuningan, sangat individual karena dibuat khusus  untuk memperkuat karakter motor ini.

Sampai disini belum cukup. Pamungkas pengecatan, bukan kerja enteng yang menuntaskan hasil akhir. Tom  yang juga berbakat sebagai painter tak ingin kerjanya setengah-setangah. Finishing di sisi ini memadukan teknik airbrush, free hand dan goldleaf  dengan ketelitian tinggi.

Dominasi hijau dipadu lembaran emas. Gaya  celtic menyerupai anyaman dan penuh bentukan simbol dipilih Tom untuk kelir ini kali. Any comment? (motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Ban depan  : 80/90-21
Ban belakang  : 160/60-17
Setang  : Psycocustom

Kamis, 12 Januari 2012

Kawasaki Binter Merzy, Jejalkan Pelek Mobil


Sabtu, 12 Januari 2013 13:33 WIB
Modif Kawasaki Binter Merzy, 1980 (Sragen)

Adalah Tomi yang sukses modifikasi Binter Merzy lansiran 1980, dengan menggabungkan dua konsep, yakni Jap style semi bratstyle. Katanya konsep itu diwujudkan dengan bentuk setang Z bar yang rada tinggi.

“Juga posisi tunggangan rada nungging. Lalu main kaki-kaki belakang lebar,” yakin pria yang punya nama komplet Okto Mohamad Gajahmada itu.

Yang oke aplikasi kaki buritan, bisa dapat dua jempol deh bro. Warga Sragen tersebut menjejalkan pelek kaleng mobil Suzuki LJ80 alias Jimny jangkrik.

“Ukurannya ring 15 inci, lebarnya 4,5 inci. Bannya Dunlop Qualifier 150/90-15,” sambung owner rumah modifikasi Toms Custom (TC) di Jl. Indragiri No. 18, Cantelwetan, Sragen.

Menurutnya lagi, sebelum siap diaplikasi, pelek itu dibelah lalu bagian tengah ditambah pelat selebar 2,5 cm dan dibuatkan dudukan untuk jari-jari. Tak hanya itu, swing arm juga kena imbas ubahan. Bagian U lengan ayun ditambah lebarnya sekitar 3,5 cm.

Kelar kah? Wah belom bro. Ternyata, ketika ban dan pelek diaplikasi pada swing arm kustom, posisi gir depan dan belakang enggak ketemu, alias enggak senter.

Solusi cepatnya sproket depan kena sentuhan modifikasi, dibubut geriginya atau dibikin gundul, lalu ditambah alias ditumpuk 1 unit gir lagi.

Tujuannya itu tadi, supaya gir depan lebih keluar, dan sejajar dengan gir buritan. Rantai pun tak sampai menyenggol bibir kiri ban belakang.

Beres dah. Ssst biaya modifnya, konon sampai Rp 7 jutaan. Paling banyak malah buat mesin. Maklum renovasi total dengan spare part asli KZ200.

Sip lah. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: TVS 100/70-18
Ban belakang: Dunlop 150/90-15
Sok belakang: Honda GL Pro
Tangki: Yamaha LS